Tuesday, March 26, 2013

Ini Model Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia

Para pimpinan SEAMOLEC
Magister-pendidikan Online. Saat ini adalah era digital. Demikian juga dalam dunia pendidikan. Mudah, Murah, Masal, Minat, dan Mandiri, merupakan 5M yang saat ini menjadi tren dalam pendidikan, pelatihan atau program keahlian yang ditawarkan.


SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) adalah lembaga yang didirikan oleh Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara pada 1997. Lembaga ini menawarkan kemudahan belajar dengan cara Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Aktualisasi program SEAMOLEC dalam mengikuti perkembangan teknologi pendidikan yang membawa dampak global, seperti yang saat ini tengah menjadi tren, yaitu penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dengan model Massive Open Online Course (MOOC). 

Kemasan pendidikan yang ditawarkan pada prinsipnya adalah mampu menghasilkan kompetensi keahlian, dengan mempertimbangkan beberapa faktor: 1) Mudah diakses secara online, 2) Murah dalam biaya, 3)Masal (massive) tidak ada pembatasan peserta, 4) Minat terhadap pelatihan sangat ditentukan oleh kompetensi yang spesifik dan menjawab kebutuhan pasar kerja, dan 5) Mampu meningkatkan kompetensi keahlian sesuai kebutuhan.

MOOC mampu menjawab kebutuhan akan kesempatan belajar seluas luasnya. MOOC mampu menyediakan pilihan pendidikan/pelatihan sehingga memberikan pilihan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dijawab SEAMOLEC melalui pengembangan program yang disebut sebagai “SEA EduNet 2.0 dan SEA Twin”. 

SEAMOLEC sebagai lembaga regional yang melayani negara-negara Asia Tenggara, mengembangkan program tersebut dengan fokus pembelajaran berbasis e-learning dan jejaring sosial yang dikemas untuk proses belajar aktif dan kolaboratif, memberikan kemudahan akses dan model pembelajaran yang menganut sistem flexible learning atau yang sering disebut dengan learning anywhere, anytime, and anyone.

Sejak Februari tahun 2013, program ini diawali dengan sosialisasi berupa seminar dan pelatihan/workshop di beberapa daerah di Indonesia maupun Asia Tenggara. SEA EduNet 2.0 dan SEA Twin memiliki peran terbesar yang mampu mengintegrasikan empat aspek dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu: metode penyampaian, pengembangan konten, komunikasi, dan evaluasi. 

Keempat aspek tersebut dikemas dalam sebuah sistem pembelajaran yang terintegrasi, sebagai berikut: 

  1. Edmodo, merupakan platform sistem penyampaian (delivery system) berbasis web jejaring sosial untuk pembelajaran. Keunggulan Edmodo adalah dalam manajemen pembelajaran online, kemudahan navigasi, mempermudah jalinan netwoking khususnya antarpendidik, pelajar, dan orang tua, serta dapat menjadi media evaluasi yang interaktif.
  2. SEAMOLEC Multi Studio (SMS), dimanfaatkan untuk pengembangan bahan ajar berbasis video, baik untuk siaran langsung via internet (online streaming/realtime), maupun berdasarkan kebutuhan saat itu (on demand) yang sudah terlebih dahulu direkam dan disimpan dalam server.
  3. Buku Elektronik (digitalbook), sebagai bahan ajar yang diakses secara offline melalui perangkat bergerak, seperti smartphone, tablet, dan laptop.
  4. Web Seminar (Webinar), sebagai media komunikasi jarak jauh berbasis internet untuk menyelenggarakan online conference/seminar.
  5. SEACyberClass, didedikasikan untuk ujian semi-online yang memungkinkan pelaksanaan evaluasi yang kontinu.

Jenis pendidikan/pelatihan yang telah dikembangkan oleh SEAMOLEC dalam SEAEduNet 2.0, dapat diakses melalui web di http://odl.seamolec.org. Pelaksanaan Pelatihan “SEA Edunet 2.0: Aplikasi Model Pembelajaran Era Digital” akan dilaksanakan selama 5 hari bersamaan dengan Seminar “Model Pembelajaran Era Digital” di 17 Kabupaten/Kota dalam 5 Propinsi, dengan target peserta adalah Guru SMA/SMK. 

Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan dalam dua  tahap. Tahap pertama pada April 2013 di Jombang, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Garut, Banyuwangi, Malang, Bandung, Blitar, Magelang, Jember, Kediri, Kudus, Kulon Progo, Bogor, Yogyakarta dan Pandeglang. Tahap berikutnya pada Mei 2013 di Kabupaten/Kota di Bali dan 14 Provinsi di luar Jawa (Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi).

* http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/03/19/mjvwxj-ini-model-pendidikan-jarak-jauh-di-indonesia

Saturday, March 2, 2013

Mendikbud: UN SD 2013 Tetap Berlangsung

Mendikbud Mohammad Nuh
Magister-pendidikan Online. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan ujian nasional tingkat sekolah dasar pada 2013 tetap berlangsung, namun pada 2014 penyelenggaraan UN tersebut terbuka untuk dievaluasi.

"Sejalan dengan Kurikulum 2013 yang akan diterapkan Juli 2013 esensinya ingin memperkuat penilaian yang basisnya proses tetapi juga tidak ingin mempertentangkan antara penilaian yang berbasis proses dengan penilaian yang berbasis output," katanya di Magelang, Sabtu (2/3) malam.

Ia mengatakan hal tersebut di sela acara "Pergelaran Anak Negeri" berupa pementasan wayang kulit di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia mengatakan penilaian berbasis proses dan penilaian berbasis output dua-duanya penting. Oleh karena itu terbuka untuk dilakukan evaluasi sistem penilaian yang saat digunakan.

"Prinsipnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ingin mempertentangkan mana yang penting, proses atau output. Dua-duanya penting," katanya. Ia menjelaskan UN itu adalah output, sedangkan rapor adalah proses, penilaian keseharian. Tema besarnya bagaimana memperkuat dua basis penilaian tersebut.

Khusus untuk SD, katanya, merupakan wajib belajar sembilan tahun. 

"Seandainya tidak lulus mau diapakan, oleh karena itu ada pemikiran yang SD dan SMP itu satu kesatuan sesama pendidikan dasar sembilan tahun sehingga evaluasi outputnya yaitu pada saat SMP sehingga SD ke SMP itu ibarat kenaikan kelas," katanya.

Ia menjelaskan tentang lulusan SD masuk SMP sebagai kenaikan kelas

"Lulusan SD masuk SMP itu menjadi kelas VII, jadi seperti kenaikan kelas sesama satu jenjang namanya jenjang pendidikan dasar. Mereka ada yang memiliki pemikiran UN di SD itu sebaiknya ditiadakan karena ini menjadi satu paket sesama pendidikan dasar," katanya.

Namun, katanya, hal itu tidak diterapkan pada 2013 karena Kurikulum 2013 juga belum diterapkan.

"UN 2013 besok tetap untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK seperti biasanya, hanya yang membedakan ada 20 variasi soal," katanya. Ia mengatakan UN 2013/2014 terbuka untuk dilakukan evaluasi, sedangkan hasil evaluasi akan ditetapkan.